Intro: Bm A/C# D E C#m F#m
Bm Em
Kupilih hatimu tak ada ku ragu
A D
Mencintamu adalah hal yang terindah
G Em
dalam hidupku oh sayang
F#
kau detak jantung hatiku
Bm Em
setiap nafasku hembuskan namamu
A D
sumpah mati hati ingin memilihmu
G Em
dalam hidupku oh sayang
F#
kau segalanya untukku
Chorus:
G A
Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
F#m B
sampai nanti di saat ragaku sudah
Em A
tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
G D
untuk yang terakhir
Bm Em
setiap nafasku hembuskan namamu
A D
sumpah mati hati ingin memilihmu
G Em
dalam hidupku oh sayang
F#
kau segalanya untukku
Chorus:
G A
Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
F#m B
sampai nanti di saat ragaku sudah
Em A
tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
D B
untuk yang terakhir
G A
Tolonglah jangan kau sakiti hati ini
F#m B
sampai nanti di saat nafasku sudah
Em A
tidak berhembus lagi karena sungguh cinta ini
G F#m
cinta sampai mati
Bm A# A G# G A B
Chorus:
G A
Janganlah jangan kau sakiti cinta ini
F#m
sampai nanti
B Em A
aku tidak bernyawa lagi dan menutup mata ini
D B
untuk yang terakhir
G A
Tolonglah jangan kau sakiti hati ini
F#m B
sampai nanti di saat nafasku sudah
Em A
tidak berhembus lagi karena sungguh cinta ini
G F#m Em F#
cinta sampai mati
Bm
cinta sampai mati
Selamat Datang di Blognya Para Perawat Narziz
Jumat, 18 November 2011
Sabtu, 24 September 2011
25 Sept 2011, Happy B'day to You M.Z.S.
Song by Cassandra "Tetap Menjadi Milikmu"
Tersenyum dan hanya bisa tersenyum
Menikmati indah cinta tulus darimu
Meski jarak memisahkan langkahku
Kau tetap sempurna dan berarti bagiku
Kini ku sadari penantianku hanya padamu
reff:
Meskipun ku jauh ku tetap mencintaimu
Tak akan berakhir cinta sejati dariku
Meskipun tak bisa ku genggam erat tanganmu
Cinta ini tetap menjadi milikmu
Suatu saat jika ku bersamamu
Kan ku jaga dirimu hingga di ujung waktu
Kini ku sadari penantianku hanya padamu
Song by Monita "Kekasih Sejati"
Aku yang memikirkan
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa begini
Namun aku tak banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan angan tentangmu
Mencoba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa begini
Reff:
Oh mungkin aku bermimpi menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku
Oh mungkinkah kau yang jadi kekasih sejatiku
Semoga tak sekedar harapku
Oh mungkin aku bermimpi menginginkan dirimu
Untuk ada di sini menemaniku
Oh mungkinkah kau yang jadi kekasih sejatiku
Semoga tak sekedar harapku
Ku coba lupakan
Tapi ku tak bisa
Mengapa begini
Tapi ku tak bisa
Mengapa begini
Repeat reff
Bila tak menjadi milikku
Aku takkan menyesal telah jatuh hati
Aku takkan menyesal telah jatuh hati
Repeat reff
Semoga tak sekedar harapku
Di hari ulang tahun mu yg ke-22 ini, ingin sekali rasa'x ku menyanyikan lagu Cassandra ini di hadapanmu.
Tapi apa daya, laut memisahkan.
Walau engkau wahai M.Z.S. tak bisa mengabulkan satu permintaanku waktu itu, ya sudahlah tak apa.
Aku insyaALLAH mengerti. Semua memang tak bisa dipaksakan. Maka dari itu, aku juga mempersembahkan lagu dari Monita. Yah, walau cuma bisa ku nyanyikan di dalam hatiku.
Ku harap kau yang disana, bisa mendengarnya, tentu dengan hatimu pula.
Mungkin engkau terbaik untukku, menurut hatiku.
Tetapi, mungkin engkau bukan yang terbaik untukku, menurut ALLAH.
Love U, Aa.
-Salam Genius-
Selasa, 16 Agustus 2011
KARYA TULIS ILMIAH KU, hmm,,,
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Karya Tulis Ilmiah, diujikan tanggal 13 Agustus 2011
Suherna Kasmia, HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DI BANJARBARU
xix, 60 halaman, 9 tabel, 2 gambar, 8 lampiran
ABSTRAK
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah meningkatnya usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat. Lansia akan mengalami perubahan pada berbagai sistem fisiologis tubuh, misalnya sistem saraf. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi kerja otak. Hal tersebut tentunya akan berpenngaruh pada aktivitas sehari – hari sehingga dapat menurunkan kualitas hidup lansia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif lansia dengan tingkat kemandirian lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru.
Penelitian ini menggunakan desain korelasi. Populasi dalam penelitian adalah semua lansia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru yang berjumlah 110 orang. Sampel yang diambil secara purposive sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 43 orang. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran ordinal yang kemudian diolah dan dianalisa dengan uji statistik Kendall Tau dan ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara fungsi kognitif lansia dengan tingkat kemandirian lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera dengan nilai P<0,05 (0,000<0,05). Lansia yang memiliki fungsi kognitif baik sebanyak 21 responden (48,84%), lansia yang mandiri sebanyak 29 responden (67,44%) dan 20 responden (95,23%) yang memiliki intelektual baik dan mandiri.
Keyword : Lansia, fungsi kognitif, tingkat kemandirian
Daftar bacaan : 13 (1999 – 2010)
-Salam Genius-
-Salam Genius-
Kamis, 14 Juli 2011
In My 21 Years Old...........(150711)
* Paling utama, ucap syukur ke My Lovely Allah
Alhamdulillah masih diberi kehidupan sampai detik ini
* Mau jadi orang yang lebih dewasa, lebih bisa menahan dan mengendalikan emosi
* Bisnis lancar dan kuliah juga lancar
(harus wisuda tahun ini,,,,, ^_^)
* Pengen dapet kado spesial dari orang yang spesial,,,
(ngarep banget,,,,emang siapa yang dibilang orang spesial???? ^_^)
* Pengen dapet surprise party yang bener - bener buat aku terharu
T_T
* Pengen ngumpul ma keluarga waktu ultahku
(kaya'x ga bisa deh, hmmm,,,,,lupakan! Lain waktu ja,,,, T_T)
* Pengen lebih baik dari sebelumnya
(Bimsalabim, semua yang buruk berubahlah jadi baik, hehehe,,,)
* Pengen beli HP baru
(ngintip celengan cuma dikit, huft lupakan, mending kumpulkan uang'x buat beli kebaya wisuda, he)
* Pengen dapat pacar yang nantinya jadi pendampingku
(Hmm, kalau ada yang mau, ga pake pacaran deh, kalo dah sama - sama cocok, kawin yuk,,,^_^)
* Pengen buat Ibu Bapak bangga, ga pengen liat Ibu Bapak sedih lagi, terutama Ibu.
* Pengen cepet kerja, ngumpulin uang buat kuliah lagi, pengen nabung buat ongkos sekolah Dede Alan
(Mumpung Dede baru masuk SD senin kemarin,,,biar Dede juga bisa kuliah ntar,,,^_^)
* Pengen punya usaha sendiri
(Ada yang berminat ngajak kerja sama? Hehe,,,,)
* Pengen semua'x deh,,, (Maklum manusia ga ada puas'x, hohoho,,,,yang penting syukuri yang ada)
AMIIN YA RABBAL ALAMIN
Suherna Kasmia
Puisi Ulang Tahun
Rentang waktu
Terkadang membuat kita lupa
Bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu
Terkadang membuat kita lupa
Bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa
Rentang waktu
Terkadang membuat kita sadar
Bahwa kita hanya manusia
Yang tak punya apa-apa
Selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu
Terkadang membuat kita sadar
Bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
Melainkan hati yang ada di dalam dada
Dan amal jasad yang lata
Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda
Tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.
Sekular barat berkata,
“Waktu adalah dollar di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.
Waktu…..
Alam terus menari dalam simfoninya
Waktu…..
Umur manusia didikte olehnya
Waktu….. setiap detaknya
Memakukan kita di persimpangan jalan
Jalan Tuhan atau jalan setan
Rentang waktu…..
Semoga tak melalaikan kita
Tuk terus berjalan di jalan-Nya
Rabu, 13 Juli 2011
ASKEP LANSIA
LAPORAN PENDAHULUAN
a. Pengertian Lansia
Menurut Undang - Undang No. 13 Tahun 1998 dinyatakan bahwa usia 60 tahun keatas adalah yang paling layak disebut usia lanjut. (Tamher, S dan Noorkasiani, 2009: 1)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (Nugroho, 2000: 19) batasan lanjut usia adalah:
1) Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
2) Lanjut usia (elderly) usia antara 60 sampai 74 tahun
3) Lanjut usia tua (old) usia antara 75 sampai 90 tahun
4) Usia sangat tua (very old) usia diatas 90 tahun
Menurut Guru Besar Universitas Gajah Mada pada fakultas kedokteran, Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad (alm), masa lanjut usia (senium) berumur 65 tahun ke atas. (Nugroho, 2000: 19)
Menurut Prof. Dr. Koesoemato Satyonegoro (Nugroho, 2000: 20) batasan lansia meliputi:
1) Lansia (Geriatric age) lebih dari 65 atau 70 tahun
2) Lanjut usia muda (Young old) usia 70 – 75 tahun
3) Lanjut usia tua (old) usia 75 – 80 tahun
4) Usia sangat tua (very old) usia lebih dari 80 tahun
Smith dan Smith (1999), menggolongkan usia lanjut menjadi tiga, yaitu young old (65 – 74 tahun), middle old (75 – 84 tahun), dan old-old (lebih dari 85 tahun).
Setyonegoro (1984) menggolongkan bahwa yang disebut usia lanjut adalah orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selanjutnya terbagi kedalam usia 70 – 75 tahun (young old), 75 – 80 tahun (old), dan lebih dari 80 tahun (very old). (Tamher, S dan Noorkasiani, 2009: 2)
Kalau dilihat pembagian umur beberapa ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa yang disebut lansia adalah orang yang telah berumur 60 atau 65 tahun keatas.
b. Proses Menua (Ageing Process)
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Constantinides, 1994 dalam Nugroho, 2000: 13)
Proses menua merupakan proses yang terus – menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. (Nugroho, 2000: 13)
c. Teori Penuaan
1) Teori Biologi
Teori ini berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seseorang dari lahir sampai meninggal. Teori biologi dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Teori Jam Genetik
Menurut Hayflick (1965), secara genetik sudah terprogam bahwa material di dalam inti sel dikatakan bagaikan memiliki jam genetis terkait dengan frekuensi mitosis. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa spesies – spesies tertentu memiliki harapan hidup yang tertentu pula. Manusia yang mempunyai rentang kehidupan maksimal sekitar 110 tahun, sel – selnya diperkirakan hanya mampu membelah sekitar 50 kali, sesudah itu akan mengalami deteriorasi.
b) Teori Interaksi Seluler
Bahwa sel – sel satu sama lain saling berinteraksi dan mempengaruhi. Keadaan tubuh akan baik – baik saja selama sel – sel masih berfungsi dalam suatu harmoni. Akan tetapi, bila tidak lagi demikian, maka akan terjadi kegagalan mekanisme feed back dimana lambat laun sel – sel akan mengalami degenerasi. (Berger, 1994 dalam Tamher, S dan Noorkasiani, 2009: 19)
c) Teori Mutagenesis Somatik
Bahwa begitu terjadi pembelahan sel (mitosis), akan terjadi “mutasi spontan” yang terus – menerus berlangsung dan akhirnya mengarah pada kematian sel.
d) Teori Eror Katastrop
Bahwa eror akan terjadi pada struktur DNA, RNA, dan sintesis protein. Masing – masing eror akan saling menambah pada eror yang lainnya dan berakumulasi dalam eror yang bersifat katastrop (Kane, 1994 dalam Tamher, S dan Noorkasiani, 2009: 19)
e) Teori Pemakaian dan Keausan
Teori biologis yang paling tua adalah teori pemakaian dan keausan (tear and wear), dimana tahun demi tahun hal ini berlangsung dan lama – kelamaan akan timbul deteriorasi.
2) Teori Psikologi (Psychologic Theories Aging)
Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang berespon pada tugas perkembangannya.
a) Teori Hierarki Kebutuhan Manusia Maslow (Maslow’s Hierarchy of Human Needs)
Dari hierarki Maslow kebutuhan dasar menusia dibagi dalam lima tingkatan dari mulai yang terendah kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, harga diri sampai pada yang paling tinggi yaitu aktualisasi diri. Seseorang akan memenuhi kebutuhan tersebut dari mulai tingkat yang paling rendah menuju ke tingkat yang paling tinggi.
b) Teori Individualism Jung (Jung’s Theory of Individualism)
Menurut Carl Jung sifat dasar menusia terbagi menjadi dua yaitu ekstrovert dan introvert. Individu yang telah mencapai lansia dia akan cenderung introvert, dia lebih suka menyendiri seperti bernostalgia tentang masa lalunya.
c) Teori Delapan Tingkat Perkembangan Erikson (Erikson’s Eight Stages of Life)
Menurut Erikson tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai individu adalah ego integrity vs disapear. Jika individu tersebut sukses mencapai tugas ini maka dia akan berkembang menjadi individu yang arif dan bijaksana (menerima dirinya apa adanya, merasa hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya berhasil). Namun jika individu tersebut gagal mencapai tahap ini maka dia akan hidup penuh dengan keputusasaan (lansia takut mati, penyesalan diri, merasakan kegetiran dan merasa terlambat untuk memperbaiki diri).
d) Optimalisasi Selektif dengan Kompensasi (Selective Optimization with Compensation)
Menurut teori ini, kompensasi terhadap penurunan tubuh ada 3 elemen yaitu:
(1) Seleksi
Adanya penurunan dari fungsi tubuh karena proses penuaan maka mau tidak mau harus ada peningkatan pembatasan terhadap aktivitas sehari-hari.
(2) Optimalisasi
Lansia tetap mengoptimalkan kemampuan yang masih dia punya guna meningkatkan kehidupannya.
(3) Kompensasi
Aktivitas-aktivitas yang sudah tidak dapat dijalakan arena proses penuaan diganti dengan aktifitas-aktifitas lain yang mungkin bisa dilakukan dan bermanfaat bagi lansia.
3) Teori Kultural
Ahli antropologi menjelaskan bahwa tempat kelahiran seseorang berpengaruh pada budaya yang dianut oleh seseorang.
Blakemore dan Boneham yang melakukan penelitian pada kelompok tua di Asia dan Afro – Caribbean menjelaskan bahwa kaum tua merupakan komunitas yang minoritas yang dapat menjamin keutuhan etnik, ras dan budaya.
Sedangkan Salmon menjelaskan tentang konsep “ Double Jeoparoly “ yang digunakan untuk karakteristik pada penuaan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa budaya yang dimiliki seseorang sejak lahir akan tetap dipertahankan sampai tua. Bahkan mempengaruhi orang – orang disekitaryauntuk mengikuti budaya tersebut sehingga tercipta kelestarian budaya.
4) Teori Spiritual
Pada dasarnya, ketika seseorang menjadi tua akan menjadi :
a) Menjauhkan diri dari hawa nafsu duniawi.
b) Melaksanakan amanah agama yang dianut, dengan berdoa demi kententraman hidup pribadi dan orang lain.
c) Menuju penyempurnaan diri dan mengarah pada pencerahan atau pemenuhan diri untuk dapat mengarah pada kemanunggalan dengan Illahi.
Melalui pengalaman hidup, setiap orang akan berupaya menjadi lebih arif dan akan mengembangkan dirinya ke lebih yang berarti : melalui prestasi yang diraihnya di kala muda, seseorang akan berupaya meraih nilai-nilai luhur di hari tua – khususnya keserasian hidup dengan lingkungannnya.
Kegiatan-kegiatan di atas tersebut menyiapkan usia lanjut untuk kembali secara sempurna dan utuh ke pangkuan Illahi.
d. Perubahan – Perubahan yang Terjadi Pada Lansia
1) Perubahan – perubahan Fisik
a) Sel
Lebih sedikit jumlahnya, lebih besar ukurannya, berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler, menurunnya proporsi protein otak, otot, ginjal, darah dan hati, jumlah sel otak menurun, dan terganggunya mekanisme perbaikan sel.
b) Sistem Persyarafan
Cepatnya menurun hubungan persyarafan, lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi (khususnya dengan stress), mengecilnya saraf panca indera, dan kurang sensitif terhadap sentuhan.
c) Sistem Pendengaran
Prebiaskusis atau hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telnga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada – nada yang tinggi. Membrani timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis, terjadinya pengumpulan cerumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin.
d) Sistem Penglihatan
Hilangnya respon terhadap cahaya, kornea lebih berbentuk sferis (bola), lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, menurunnya lapangan pandang (berkurangnya luas pandangannya).
e) Sistem Kardiovaskuler
Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun, kehilangan elastisitas pembuluh darah, dan tekanan darah meningkat.
f) Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh
Temperatur tubuh menurun (hipotermi) akibat metabolisme yang menurun dan keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga terjadi rendahnya aktivitas otot.
g) Sistem Respirasi
Otot – otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya aktivitas silia, paru – paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kedalaman bernafas menurun, kemampuan untuk batuk berkurang.
h) Sistem Gastrointestinal
Kehilangan gigi, indera penyecap menurun, esofagus melebar, sensitifitas lapar menurun, asam lambung menurun, peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi, liver makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan.
i) Sistem Reproduksi
Menciutnya ovarium dan uterus, atrofi payudara, pada laki – laki testis masih memproduksi spermatozoa meskipun ada penurunan, dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun, selaput lendir vagina menurun.
j) Sistem Genitourinaria
Ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi, aliran darah ke ginjal menurun, otot – otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air seni meningkat, pembesaran prostat pada pria diatas 65 tahun.
k) Sistem Endokrin
Produksi dari hampir semua hormon menurun, fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, menurunnya fungsi aldosteron, menurunnya sekresi hormon kelamin.
l) Sistem Kulit (integumen)
Kulit mengerut atau keriput, permukaan kulit kasar dan bersisik, kulit kepala dan rambut menipis, berkurangnya elastisitas kulit, kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.
m) Sistem Muskuloskeletal
Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh, persendian membesar dan menjadi kaku, atrofi serabut otot.
2) Perubahan – perubahan Mental
a) Kenangan (Memory)
Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah perubahan fisik, kesehatan umum, tingkat pendidikan, keturunan, dan lingkungan.
Ø Kenangan jangka panjang:
Berjam – jam sampai berhari – hari yang lalu mencakup beberapa perubahan.
Ø Kenangan jangka pendek atau seketika:
0 – 10 menit, kenangan buruk.
b) I.Q (Intellgentia Quantion)
Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal. Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan psikomotor, terjadi perubahan pada daya membayangkan karena tekanan – tekanan dari faktor waktu.
3) Perubahan – perubahan Psikososial
Pensiun, merasakan atau sadar akan kematian, perubahan dalam cara hidup, ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan, penyakit kronis dan ketidakmampuan, kehilangan hubungan dengan teman dan family, hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik.
4) Perkembangan Spiritual
Agama dan kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya, lansia makin matur dalam kehidupan keagamaannya.
Langganan:
Postingan (Atom)